Senin, 29 Juni 2015

Semangat Leadership Pemuda Muhamadiyah Sehingga Mampu Menjadi Teladan Bagi Masyarakat Luas



Puji syukur saya haturkan pada allah yang telah menganugerahkan tumbuh dan dibesarkan dari keluarga muhamadiyah tentunya saya sangat bersyukur dan bangga terhadap diri dan keluarga saya yang mana aku diberikan berbagai macam pencerahan ilmu hukum dan agama islam yang baik dan dapat saya terapkan dalam kehidupan sehari - hari baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat.sebagai seorang pelajar tingkatan menengah tentunya saya proporsional menerapkan apa yang saya bisa lakukan untuk keluarga maupun lingkungan masyarakat muhamadiyah disekitarku.

www.muhammadiyah.or.id

Diusiaku yang baru menginjak dewasa ini tentunya aku mempunyai keinginan memberikan masukan dan memberikan kontribusi pada muhamadiyah sehingga kelak akan lebih maju dan mampu memproyeksikan Muhamadiyah kedepan untuk terus berkesinambungan.dapat saya contohkan disini dilingkunganku
yang mayoritas adalah warga besar muhamadiyah selalu memberikan porsi yang seimbang antara warga yang sudah tua dan yang masih muda dalam menata kegiatan pembangunan perkampungan kami.kaum muda diberikan porsi dan kepercayaan untuk mengurusi keuangan dan perlengkapan yang berhubungan kegiatan yang akan dilakukan.tentunya ini sangat membantu sekali dalam kaderisasi estafet kepemimpinan muhamadiyah kedepan.

Begitu juga harapan saya sebagai warga muhamadiyah yang masih tergolong muda,mendorong dan mengharapakan agar kaderisasi kepemimpinan muhamadiyah terus ditingkatkan dan diperbaiki.berilah porsi yang cukup bagi kami kaum muda untuk ikut mengelola dan memberikan sumbangsih dan masukan bagi kelangsungan warga muhamadiyah itu sendiri.saya berharap agar pemuda muhamadiyah mampu menjadi pemimpin yang baik disemua lini.baik itu dipemerintahan,politik maupun dalam kepemudaaan.pemuda muhamadiyah yang baik adalah pemuda yang amanah artinya : mampu mengemban tugas dengan benar sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Terkait dengan pelaksanaan acara muktamar muhamadiyah yang ke 47 yang akan diselengarakan di makasar sulawesi selatan 3-8 Agustus 2015 mendatang saya mengharapkan agar setiap peserta mampu dan mau memberikan masukan sumbangsih dan pemikiran dalam acara muktamar tersebut.sebab ide dari masing-masing pribadi satu dan yang lainya tentunya berbeda sesuai dengan tingkatan ilmu dan pemahaman dalam berpikir dan menyikapi persoalan masalah yang ada dan mungkin dimunculkan dalam muktamar tersebut.semangat,rasa iklas dan menghargai pendapat orang lain itu akan menjadi spirit dan modal para peserta muktamar.
Muktamar Muhamamadiyah 47

Pemuda muhamadiyah juga diharapkan mampu menjadi suri tauladan bagi umat muslim yang lain agar mau dan mampu menepis paham RADIKALISME dari dalam indonesia maupun dari luar negeri seperti ISIS.keteguhan hati warga muhamadiyah terhadap agama islam harus selalu dikobarkan dalam diri sehingga paham radikal yang akan masuk kenegara ini dapat ditangkal dan dijinakkan tentunya pemuda muhamadiyah harus mau dan mampu menjadi pelopor dalam pemberantasan faham radikal ini.ditengah masyarakat indonesia yang beragam ini tentunya berbagai problem dan dinamika masalah kehidupan silih berganti mengiringi,muhamadiyah harus mampu memberikan pencerahan dan pemersatu bangsa semangat ukhuwah islamiyah harus selalu dikedepankan,saling bantu dan semangat toleransi antar dan inter umat beragama selalu di kedepankan.

Angkatan Muda Muhamadiyah (AMM) juga harus mampu mengembangkan semangat kreatifitas dan mampu berkarya dan mempunyai produktifitas kerja yang baik.jiwa dan semangat kemandirian Ekonomi Muhamadiyah harus selalu dipupuk.dan tak lupa saya memberikan masukan agar muhamadiyah selalu dan harus mampu mencetak para cendikiawan- cendekiawan muslim yang pintar dan mumpuni.mampu menjawab dan mneyelesaikan masalah muhamadiyah dengan baik,tepat dan benar.
Gerakan edukasi yang berkesinambungan bagi umat muhamadiyah hendaklah harus  diciptakan,warga muhamadiyah harus terlepas dari buta aksara,buta huruf dan terbebas dari kemiskinan dan kekikiran.semangat bantu dan membantu antar warga dan organisasi harus terus dipupuk sehingga muhamadiyah menjadi lebih baik lagi.

Acara semianar keagamaan yang di jalankan muhamadiyah diberbagai daerah harus selalu dijalankan dan ditingkatkan.tali persaudaraan muhamadiyah harus selalu  di kedepankan.Kita tahu bahwa muhamadiyah besar karena transparansinya,jiwa sosialnya sehingga kepercayaan masyarakat akan integritas
dan tata kelola muhamadiyah sangat baik,di ajang muktamar nanti saya berharap semoga sistem tata kelola organisasi dan administrasi dapat lebih baik dan transparan.selain citra organisasi bersih, Muhammadiyah juga harus bergerak pada "amar makruf nahi mungkar" yang kontekstual .Warga Muhammadiyah dalam konteks bernegara bertugas untuk menjaga dan penyeimbang pro terhadap kebutuhan rakyat hingga rakyat tidak dikorbankan Karena itu Muhammadiyah bisa jadi kekuatan civil society yang besar jika bisa fokus pada isu-isu hajat hidup rakyat dan bangsa.
Pelantikan Pemuda Muhammadiyah

Identitas Muhammadiyah bukan hanya sebagai organisiasi yang mengatur tentang aturan dan disiplin organisasi yang kadangkala menjadi sesuatu yang membatasi gerak Muhammadiyah, tetapi juga hendaknya memperhatikan "state of mind" yaitu suasana pemikiran Muhammadiyah yang menunjukkan kiprah Muhammadiyah dalam konteks ke-Indonesiaan dengan ciri Islam yang berkemajuan.

Di samping itu identitas Muhammadiyah juga adalah sebagai social denominator yang menguatkan ikatan sosial antar masyarakat.untuk itu guna melaksanakan misi perjuangannya, Muhammadiyah harus menjadikan dirinya sebagai social enterprise (perusahaan sosial), benefit producer  (pembuat kemanfaatan) dan profit maker (penghasil keuntungan) dengan demikian Muhammadiyah mampu menjalankan misinya  dan sekaligus mandiri dalam membiayai kegiatan dakwahnya secara internal kehidupan demokrasi dalam tubuh Muhammadiyah sudah berjalan seperti dilihat dari kebiasaan melakukan diskusi secar terbuka dan sopan, debat isu berdasarkan rasionalitas, mampu menghargai pendapat orang lain, tidak mengasingkan dan memusuhi pihak yang berpendapat lain, menerima apa yang sudah diputuskan oleh musyawarah 

Dalam kaitan ini diharapkan Muhammadiyah dapat mengawal dan berperan serta agar transisi demokrasi menuju demokrasi yang kuat (consolidated democracy) yang sesuai dengan karakter bangsa Indonesia dapat diwujudkan Salah satu syarat tumbuhnya demokrasi yang kuat adalah kuatnya masyarakat sipil (civil society). Dalam ranah inilah Muhammadiyah dapat memberikan sumbangan terbaiknya bagi bangsa dan negara.
Acara Kegiatan Sekolah Muhamadiyah Menjelang Ramadhan

Fenomena Islam politik dan ormas Islam yang banyak lahir pascareformasi memberikan tantangan tersendiri bagi Muhammadiyah yang telah ada jauh sebelum bangsa ini merdeka. Radikalisme yang sempat mencuat di awal tahun 2000an dengan tragedi yang terkenal saat itu, peristiwa 11 September, sempat menyudutkan kelompok-kelompok Islam di tanah air, tidak terkecuali Muhammadiyah.Namun karena orientasi politik struktural dan kulturalnya yang baik, setidaknya Muhammadiyah tetap eksis sebagai ormas Islam yang cukup berpengaruh di Indonesia. Menurut Munir Mulkhan, keberhasilan itu tidak terlepas dari peran Muhammadiyah dalam mengembangkan keterbukaan, menghargai perbedaan, toleransi dan semacamnya kepada para anggotanya melalui berbagai macam aktivitas atau forum seperti pengajian, training, dan pertemuan pengurus-anggota di berbagai tingkatan (Muktamar, Musyawarah Wilayah, Musyawarah Daerah, Cabang dan Musyawarah Ranting). 

Lebih lanjut lagi, beberapa organisasi otonom Muhammadiyah seperti Aisyiah, Nasyiatul Aisyiah dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah terlibat langsung dalam penyelenggaraan demokrasi dalam pengertian partisipasi masyrakat dalam politik formal, misalnya pendidikan untuk pemilih, monitoring pemungutan suara, pendidikan anti korupsi dan pengembangan sensitifitas gender.

Peran dan posisi keterbukaan Muhammadiyah terhadap politik ini rupanya dibingkai oleh Khittah Ujung Pandang tahun 1971 dan Khittah Denpasar tahun 2002.[14] Sejak saat itu Muhammadiyah secara proaktif menjalankan peran dalam pemberantasan korupsi, penegakan supremasi hukum, memasyarakatkan etika berpolitik, pengembangan sumberdaya manusia, penyelamatan lingkungan hidup dan sumberdaya alam, memperkokoh integrasi nasional, membangun karakter dan moral bangsa, serta pembinaan atau pemberdayaan masyarakat maupun kegiatan-kegiatan politik tidak langsung (high politics) yang bersifat mempengaruhi kebijakan negara dengan perjuangan moral (moral force) untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik di tingkat masyarakat dan negara.

Pascareformasi Muhammadiyah terus dan tetap konsisten dengan fokus pengembangan dan pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Sejak lama Muhammadiyah terkenal sebagai organisasi masa Islam yang paling concern terhadap bidang pendidikan di Indonesia. Muhammadiyah memiliki sarana pendidikan dari mulai jenjang Taman Kanak-kanak (TK) hingga perguruan tinggi dan tidak terkecuali pesantren-pesantren

Di bidang kesehatan melalui berbagai rumah sakit yang didirikan, menjadi salah satu bukti keterlibatan partisipasi langsung organsasi ini di dalam pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat. Namun selain dua bidang tersebut pendidikan dan kesehatan ada satu bidang perhatian lagi yang juga sangat penting dan mendapatkan perhatian luas, yaitu pemberdayaan ekonomi masyarakat.

akar permasalahan bangsa saat ini adalah permasalahan ekonomi dan pendidikan masyarakatnya yang menjadikan adanya turunan kerusakan-keruasakan moral lain seperti korupsi, keterbelakangan, bahkan perilaku buruk elit politik dan aparatur negara. Karena kemiskinan, orang mencari jalan pintas memperoleh kekayaan dengan cara tidak halal, dan karena kebobrokan moral dan akal mereka yang sudah terbilang mampu masih saja mengakumulasi kekayaan dengan cara-cara curang dan tidak memeperhatikan persoalan kesenjangan sosial yang ditimbulkan.

Seperti perkataan K.H. Ahmad Dahlan bahwa karena kemiskinanlah masyarakat menjadi tidak terdidik dan kesehatannya buruk. Maka sebagai bentuk nyata pemberdayaan bidang ekonomi oleh Muhamamdiyah adalah dengan dibentuknya Baitul Mal Wa Tanwil yang bergerak dibidang pengumpulan dana dari masyarakat untuk dipergunakan dalam program pemberdayaan ekonomi dan peluang usaha, dan Lazismu semacam lembaga amal zakat. 

Inilah upaya dan partisipasi politik Muhammadiyah, dengan semangat konsolidasi demokrasi yang hendak dicapai bangsa ini, Muhamamdiyah tampil dan mengambil peran besar dalam menciptakan masyarakat yang berdaya guna, terbuka secara pemikiran, dan siap menghadapi persaingan dengan kemampuan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan.

Hal inilah yang dapat diharapkan dengan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat dapat melahirkan orang-orang yang siap terjun, mengambil peran penting dalam era keterbukaan, dan partisipasi masyarakat semakin meningkat karena adannya kemampuan daya saing yang cukup.Sebagai salah satu ormas Islam terbesar dan cukup berpengaruh di Indonesia Bagi Muhammadiyah, di era reformasi dengan tema-tema kerterbukaan dan kebebasan berpolitiknya, tidak menjadikan Muhamamdiyah khawatir dengan semakin banyak bermuculannya ormas-ormas Islam baru yang memiliki latar dan tujuan berbeda. 

Selama ormas Islam yang bermunculan itu sejalan dan sama-sama berlandaskan AL-Quran dan Sunah, maka Muhamadiyah akan sama-sama mendukung dan menjadi mitra dalam perjuangan politik menegakan nilai-nilai Islam.sebagai sebuah civil society dan gerakan sosial Muahmmadiyah dianggap berjasa dalam mendukung aktifitas partisipasi dan keterbukaan politik, tidak hanya di masa demokratisasi seperti sekarang ini, namun juga sejak masa orde baru yang dijalankannya secara konsisten. Hal ini bisa diamati dari sisi kelembagaannya. Muhammadiyah memberi kebebasan kepada kader maupun simpatisannya untuk berpolitik, sepanjang mampu mengemban misi “amar makruf nahi mungkar”, sehingga ekses-ekses negatif dapat dieliminasi dan tetap menjadikan Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah dan tidak berpolitik. Maka tidak heran jika sikap moderat dan keterbukaan Muhammadiyah terhadap politik membuat eksistensinya begitu kuat hingga saat ini.

Di masa reformasi ini, potensi besar Muhammadiyah dikembangkan ke arah yang lebih bersifat pemberdayaan masyarakat dengan melakukan pendidikan politik dan penyadaran politik masyarakat, meski juga banyak aktivis organisasi Muhammadiyah yang menjadi pengurus partai.maka jika kemudian ada anggapan atau kesan meredupnya peran Muhammadiyah dalam politik, mungkin bisa dimengerti karena pilihan kepada sikap politiknya, yaitu hight politics. Bagi organisasi ini, high politics merupakan juga salah satu bentuk dari aktivitas politik yang dilandasi oleh idelisme yang tinggi. High politic tidak diarahkan pada pemenuhan hasrat konsumerisme, untuk hidup mewah lewat jalur politik, tetapi high politic diorientasikan bagi adanya upaya transformasi sosial, layaknya filsafat politik garam.

Dengan fokus pada pendekatan horizontal terhadap masyarakat di banyak bidang—sekaligus mengamalkan konsep Amal Ma’ruf Nahi Munkar—, Muhammadiyah efektif dalam mendukung keterbukaan politik masyarakat dengan uapaya pemberdayaan-pemberdayaan pendidikan, kesehatan, dan ekonominya yang memungkinkan keterbukaan pemikiran-pemikiran dan kempuan masyarakatnya untuk turut andil dalam aktifitas pembangunan negara. Dalam hal partisipasi politik juga demikian.

By : Generasi Muhamadiyah Ambarawa  ( Ardiant )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar